Selasa, 11 Juni 2013

Segilintir Rindu



“sayang!” 

Seketika lamunan ku buyar . lelaki itu . lelaki yang membangunkan lamunanku.

“hai , kamu kok datangnya gak bilang bilang?”

“surprise!” 

Dia bima . kekasih hatiku . sosok yang telah mengisi hari hariku sekaligus telah menjadi penghuni baru hatiku setelah ari selama hampir 4 tahun . semenjak mengenal bima aku mulai kembali bangkit dari keterpurukan yang menghantuiku . menurutku , bima itu selalu punya kejutan kejutan tersendiri . yaah … aku tau disetiap hubungan pasti ada kejutan mereka masing masing . benar , suka dan duka . 

Ciuman dikening menjadi awal yang hangat dipagi ini . lalu kuambil bunga yang diberikan bima . lili putih .
 
“emm … kamu gak bosan cuti cuman dirumah doang? Ntar banyak uban loh” Tanya bima

“apaan sih kamu hahaha , bosan sih tapi mau gimana? Kamukan juga kerja , kita juga ketemu lama paling sabtu minggu” 

Bima mengangguk . 

“emmm … kalo kepantai gimana? Kan hari ini hari sabtu besok juga kan aku gak kerja sekalian nemenin kamu besok “

“apa gak keburu bim? Kita juga gak ada persiapan sayang , minggu depan aja yah?”
“kan minggu depan kita sama sama kerja?”

“mmm pergi nggak pergi nggak pergi ..." aku menunduk menghitung kelima jari ku 

“Kamu itu harus siap dong , kalo kamu siap semua udah ditangan sayang” 

Aku terdiam . bima benar kalau kita siap apapun bisa ditangan . 

aku mengangguk
**

Langit sore ini indah sekali . semburatnya kali ini yang menemaniku dan bima dibawah sorotan sinar mentari yang akan tenggelam . gemuruh ombak memecahkan kesunyian . masih didalam rangkulan bima . aku merasa tak bisa lari dari rangkulannya . 

“aku bahagia lan” “bahagia memilikimu , melihat senyummu , menatap matamu , menghapus air matamu apalagi melewati setiap hariku bersamamu lan” ucap bima lalu mencium keningku . jemari bima menyentuh helai helai rambutku , memelukku . cukup lama sehingga aku bisa merasakan kehangatan bima .

 “aku juga bim” ucapku . bima menciumku kali ini dibibir . 

andai kamu tau sayang , rasa sayang dan cintaku itu mungkin sudah seperti bintang , sangat banyak dan tak bisa dihitung.
**

Dering ponselku berbunyi . bertuliskan bima dilayar . 

“haiiii bim , kamu dimana sekarang? Kangeennn”

“lan”

Bima tak menjawab rasa rinduku kepadanya . 

“iya bim?”

“kamu sibuk gak? Ketemuan yuk?”

“gak kok , yuk dimana?”

“taman biasa lan , tapi aku gak bisa jemput gapapa?”

“gapapa sayang”

“jam 4an ya lan , masih ada kerjaan yang harus aku kerjain”

“oke , take care ya , miss you”

Klik.

Tak seperti biasanya bima menutup telpon duluan . apalagi 2 kali tak menjawab rasa rinduku . aaah sudahlah bima sedang banyak pekerjaan . mungkin dia sedang lelah .

**

15 menit sudah aku menunggunya . matahari juga sudah condong ke timur . mataku mulai mencari cari bima . itu dia , sedikit berlari mendekatiku . wajahnya kelihatan lelah . 

“kamu pasti capek ya? Ini , tadi aku mampir sebentar buat beli minuman” kataku sambil memberinya pocari sweet . 

“nggak lan , cuman tadi agak macet sorry ya lama? Kamu udh lama disini?” Tanya bima

“nggak lama juga sih , 15 menitan gitu"

matahari sudah mulai turun , burung camar mungkin sudah pulang kerumahnya . bima menatap langit seperti sedang mencari jawab disana . 

“lan” 

“iyaa?”

“aku mau tanya sama kamu”

“tanya apa?” tanya ku

Hening .

“kamu mau tanya apa bim?kok diam?"

“aku gak tau lan buat kamu ini penting atau nggak , aku harap kamu bisa terima”

terima? apa maksud bima . aku tak mengerti . dia seakan membuat pikiran ku berputar putar. aku berdebar menanti apa yang akan keluar dari mulut lelaki dihadapanku. 

"maksud kamu?"

“aku ingin mempertanyakan hubungan kita lan”

“hubungan? Hubungan apa bim , bukankah kita baik baik aja , kita have fun aja kan , kita bisa ngebagi waktu kapan kita kerja sama kapan kita ketemu . gak ada apa apa bim”

“justru itu lana diantara have funnya kita , baik baik nya kita . aku merasa kalau …” ucapan bima tertahan . tapi aku tak tau apa yang menahannya. 

“kalau apa bim?” 

“aku merasa kalau kamu tidak mencintaiku” 

Hembusan nafas bima cukup keras . aku bisa mendengarnya . dia seakan merasa lega 

“aku mencintaimu bim lebih dari yang kamu tau , dari yang kamu fikir . aku salah apa?"

“gak ada yang salah lan"

“lalu?"

“aku ingin mengakhiri hubungan ini?” bima menunduk . 

hening . hanya diam yang datang .
 
“jadi semuanya berakhir seperti ini? Setelah apa yang aku korbankan berakhir seperti ini?” tanyaku memecahkan keheningan . 

Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir bima . dia terdiam , apalagi aku .

“maafkan aku lan . cari pengganti yang bisa membahagiakan mu lan” 

**

2 tahun sudah aku menutup pintu hatiku , menutup segala masa laluku tanpa ada jawaban yang jelas dari bima . ku seruput moccacino ku yang masih hangat . sengaja aku memilih café ini untuk menenangkan sedikit beban dipikiranku . ya … beban , beban ku untuk melupakan semua tentang bima tapi itu hanya seperti omongan belaka . apalagi jika aku sedang merenung , melamun memori memori tentang bima seakan muncul satu per satu , menerkamku untuk mengingatnya . kemanapun aku pergi , bima membayangiku seakan aku membawanya lari bersamaku . ku seruput moccacinoku yang masih hangat . 

“kelana” 

Panggilan itu seakan tak asing lagi bagiku . angga . sahabat karib bima 

“hai , ga . apa kabar?”

“hai , baik . kamu?”

“baik” 

Lagi lagi ingatan itu kembali memaksaku untuk mengingatnya . sudah lama tak bertemu angga rasanya seperti ada yang berbeda . kaku .

“jalan jalan keluar yuk?”

“yuk” 

Akan banyak sekali cerita yang keluar dari mulut angga . tentang bima pastinya . selangkah demi selangkah aku tapaki jalan ini . masih senyap , hening . angga masih diam .

“emm … kamu baik-baik aja kan lan?”

“baik … hidupku bukan harus berhenti dibima kan ga? . bagaimanapun aku harus tetap jalan , membangun kembali untuk harapan dan cita cita”

“apa kamu masih belum bisa melupakan bima?”

“angga , aku tidak ingin membicarakan ini . bima hanya masa lalu ku” 

“apa kamu tidak pernah ingin mempertanyakan ini , mempertanyakan kenapa bima seperti ini”

“angga cukup!” 

Hening . lagi lagi kami diam . aku tak tau kata apa yang harus aku mulai untuk memecahkan keheningan ini .

“maafkan aku lan” 

“aku mengerti ga”

setapak demi setapak . detik demi detik . aku lewati dan angga disampingku . tatapan ku kosong . beda dengan angga yang seakan berputar putar dengan pikirannya . 

“bagaimana kabar bima sekarang? Setelah aku , siapa penghuni baru hati bima?"

“kabar? Kabarnya mungkin baik lan? Yaah mungkin saja disana bima mendapat penghuni baru lan , semoga saja”

dahi ku mengkerut . bingung dengan 3 kata yang terdapat dikalimat angga . mungkin , disana , semoga . angga memendam sejuta kata . kata yang sampai detik ini masih terkunci rapat dari bibirnya . 
 
Aku mengangguk . 

Kami duduk disebuah kursi ditaman .

“bimaa” “bima udah pergi lan”

“pergi kemana? Dia ditugasin kemana ga? Paris , belanda , italia , London , ameri …” terpotong , kali ini bukan bima tapi angga . ucapan yang selalu terpotong jika selalu dalam kesedihan . tapi aku berdoa , semoga saja tidak .

“pergi ninggalin kita lan” 

Aku nanar . kudapati keheningan panjang yang sukses membuat luapan tangisan ini pecah . mata angga merah . aku belum bisa percaya semua ini 

“lan … aku maafin aku”

“sekian lama aku menantikan jawaban ini ga , sekian lama aku hidup dalam penderitaan ini lalu harus seperti inikah semuanya harus berakhir? Aku hidup dalam siksa batin ga , sakiiiiit … “ bulir bulir air mata jatuh dipipiku.

“laaan … maafin aku”
 **
 
Ini seperti tamparan bagiku . mendengar kabar yang seharusnya tak ingin aku dengar . aku terngiang ucapan angga .

“ bima kuat ngejalanin masa masa akhirnya . kemoterapi tanpa sepengetahuan mu . hidupnya seakan hitam tanpa mu lan , tapi bima kuat . penyakit itu menggerogoti setiap sel sel darahnya , seakan menyerangnya dari segala arah . bima tetap tersenyum menahan semua rasa sakitnya . menahan segala kepahitan dalam hidupnya …”
 
Aku menyesal bim . menyesal melepasmu begitu saja tanpa tau kondisi mu waktu itu . kejutan ini apakah duka yang kau berikan untuk ku?

**
Sorotan sinar mentari itu , semburatnya serta gemuruh ombak itu .mengingatkanku lagi tentang sebuah memori memori kecil tentang aku dan bima . bima bilang satu hal yang tak ingin dilihatnya adalah menyaksikan orang yang disayang nya menangis karnanya . apakah ini yang bima maksud? . kenangan hanya kenangan bukan buat diinget , bukan juga harus dibuang tapi harus disimpen yang sesekali kita bisa membukanya . bima bilang aku harus siap , karna kalau aku siap segalanya ada ditangan . aku sudah siap bim , dengan atau tidak bersama mu . menyaksikan masa depan ku , harapanku , cita citaku tanpa kamu . 

Seandainya kamu bilang itu semua dari dulu bim , mungkin aku masih bisa menatapmu , menemanimu menghadapi penyakit ganas itu . 

Sepi . sunyi 

Hanya ada segilintir rindu dihatiku , yang harus menunggumu dilain waktu .






1 komentar: