“sayang!”
Seketika lamunan ku buyar . lelaki itu . lelaki yang
membangunkan lamunanku.
“hai , kamu kok datangnya gak bilang bilang?”
“surprise!”
Dia bima . kekasih hatiku . sosok yang telah mengisi hari
hariku sekaligus telah menjadi penghuni baru hatiku setelah ari selama hampir 4
tahun . semenjak mengenal bima aku mulai kembali bangkit dari keterpurukan yang
menghantuiku . menurutku , bima itu selalu punya kejutan kejutan tersendiri .
yaah … aku tau disetiap hubungan pasti ada kejutan mereka masing masing . benar
, suka dan duka .
Ciuman dikening menjadi awal yang hangat dipagi ini . lalu
kuambil bunga yang diberikan bima . lili putih .
“emm … kamu gak bosan cuti cuman dirumah doang? Ntar banyak
uban loh” Tanya bima
“apaan sih kamu hahaha , bosan sih tapi mau gimana? Kamukan
juga kerja , kita juga ketemu lama paling sabtu minggu”
Bima mengangguk .
“emmm … kalo kepantai gimana? Kan hari ini hari sabtu besok
juga kan aku gak kerja sekalian nemenin kamu besok “
“apa gak keburu bim? Kita juga gak ada persiapan sayang ,
minggu depan aja yah?”
“kan minggu depan kita sama sama kerja?”
“mmm pergi nggak pergi nggak pergi ..." aku menunduk menghitung kelima jari ku
“Kamu itu harus siap dong , kalo kamu siap semua udah
ditangan sayang”
Aku terdiam . bima benar kalau kita siap apapun bisa
ditangan .
aku mengangguk
**
Langit sore ini indah sekali . semburatnya kali ini yang
menemaniku dan bima dibawah sorotan sinar mentari yang akan tenggelam . gemuruh
ombak memecahkan kesunyian . masih didalam rangkulan bima . aku merasa tak bisa
lari dari rangkulannya .
“aku bahagia lan” “bahagia memilikimu , melihat senyummu ,
menatap matamu , menghapus air matamu apalagi melewati setiap hariku bersamamu
lan” ucap bima lalu mencium keningku . jemari bima menyentuh helai helai
rambutku , memelukku . cukup lama sehingga aku bisa merasakan kehangatan bima .
“aku juga bim” ucapku
. bima menciumku kali ini dibibir .
andai kamu tau sayang , rasa sayang dan cintaku itu mungkin
sudah seperti bintang , sangat banyak dan tak bisa dihitung.
**
Dering ponselku berbunyi . bertuliskan bima dilayar .
“haiiii bim , kamu dimana sekarang? Kangeennn”
“lan”
Bima tak menjawab rasa rinduku kepadanya .
“iya bim?”
“kamu sibuk gak? Ketemuan yuk?”
“gak kok , yuk dimana?”
“taman biasa lan , tapi aku gak bisa jemput gapapa?”
“gapapa sayang”
“jam 4an ya lan , masih ada kerjaan yang harus aku kerjain”
“oke , take care ya , miss you”
Klik.
Tak seperti biasanya bima menutup telpon duluan . apalagi 2
kali tak menjawab rasa rinduku . aaah sudahlah bima sedang banyak pekerjaan .
mungkin dia sedang lelah .
**
15 menit sudah aku menunggunya . matahari juga sudah condong
ke timur . mataku mulai mencari cari bima . itu dia , sedikit berlari
mendekatiku . wajahnya kelihatan lelah .
“kamu pasti capek ya? Ini , tadi aku mampir sebentar buat
beli minuman” kataku sambil memberinya pocari sweet .
“nggak lan , cuman tadi agak macet sorry ya lama? Kamu udh
lama disini?” Tanya bima
“nggak lama juga sih , 15 menitan gitu"
matahari sudah mulai turun , burung camar mungkin sudah pulang kerumahnya . bima menatap langit seperti sedang mencari jawab disana .
“lan”
“iyaa?”
“aku mau tanya sama kamu”
“tanya apa?” tanya ku
Hening .
“kamu mau tanya apa bim?kok diam?"
“aku gak tau lan buat kamu ini penting atau nggak , aku
harap kamu bisa terima”
terima? apa maksud bima . aku tak mengerti . dia seakan membuat
pikiran ku berputar putar. aku berdebar menanti apa yang akan keluar dari mulut
lelaki dihadapanku.
"maksud kamu?"
“aku ingin mempertanyakan hubungan kita lan”
“hubungan? Hubungan apa bim , bukankah kita baik baik aja ,
kita have fun aja kan , kita bisa ngebagi waktu kapan kita kerja sama kapan
kita ketemu . gak ada apa apa bim”
“justru itu lana diantara have funnya kita , baik baik nya
kita . aku merasa kalau …” ucapan bima tertahan . tapi aku tak tau apa yang menahannya.
“kalau apa bim?”
“aku merasa kalau kamu tidak mencintaiku”
Hembusan nafas bima cukup keras . aku bisa mendengarnya .
dia seakan merasa lega
“aku mencintaimu bim lebih dari yang kamu tau , dari yang
kamu fikir . aku salah apa?"
“gak ada yang salah lan"
“lalu?"
“aku ingin mengakhiri hubungan ini?” bima menunduk .
hening . hanya diam yang datang .
“jadi semuanya berakhir seperti ini? Setelah apa yang aku
korbankan berakhir seperti ini?” tanyaku memecahkan keheningan .
Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir bima . dia
terdiam , apalagi aku .
“maafkan aku lan . cari pengganti yang bisa membahagiakan mu
lan”
**
2 tahun sudah aku menutup pintu hatiku , menutup segala masa
laluku tanpa ada jawaban yang jelas dari bima . ku seruput moccacino ku yang
masih hangat . sengaja aku memilih café ini untuk menenangkan sedikit beban
dipikiranku . ya … beban , beban ku untuk melupakan semua tentang bima tapi itu
hanya seperti omongan belaka . apalagi jika aku sedang merenung , melamun
memori memori tentang bima seakan muncul satu per satu , menerkamku untuk
mengingatnya . kemanapun aku pergi , bima membayangiku seakan aku membawanya
lari bersamaku . ku seruput moccacinoku yang masih hangat .
“kelana”
Panggilan itu seakan tak asing lagi bagiku . angga . sahabat
karib bima
“hai , ga . apa kabar?”
“hai , baik . kamu?”
“baik”
Lagi lagi ingatan itu kembali memaksaku untuk mengingatnya .
sudah lama tak bertemu angga rasanya seperti ada yang berbeda . kaku .
“jalan jalan keluar yuk?”
“yuk”
Akan banyak sekali cerita yang keluar dari mulut angga .
tentang bima pastinya . selangkah demi selangkah aku tapaki jalan ini . masih
senyap , hening . angga masih diam .
“emm … kamu baik-baik aja kan lan?”
“baik … hidupku bukan harus berhenti dibima kan ga? .
bagaimanapun aku harus tetap jalan , membangun kembali untuk harapan dan cita
cita”
“apa kamu masih belum bisa melupakan bima?”
“angga , aku tidak ingin membicarakan ini . bima hanya masa
lalu ku”
“apa kamu tidak pernah ingin mempertanyakan ini ,
mempertanyakan kenapa bima seperti ini”
“angga cukup!”
Hening . lagi lagi kami diam . aku tak tau kata apa yang harus
aku mulai untuk memecahkan keheningan ini .
“maafkan aku lan”
“aku mengerti ga”
setapak demi setapak . detik demi detik . aku lewati dan
angga disampingku . tatapan ku kosong . beda dengan angga yang seakan berputar
putar dengan pikirannya .
“bagaimana kabar bima sekarang? Setelah aku , siapa penghuni baru hati bima?"
“kabar? Kabarnya mungkin baik lan? Yaah mungkin saja disana
bima mendapat penghuni baru lan , semoga saja”
Aku mengangguk .
Kami duduk disebuah kursi ditaman .
“bimaa” “bima udah pergi lan”
“pergi kemana? Dia ditugasin kemana ga? Paris , belanda ,
italia , London , ameri …” terpotong , kali ini bukan bima tapi angga . ucapan
yang selalu terpotong jika selalu dalam kesedihan . tapi aku berdoa , semoga
saja tidak .
“pergi ninggalin kita lan”
Aku nanar . kudapati keheningan panjang yang sukses
membuat luapan tangisan ini pecah . mata angga merah . aku belum bisa percaya
semua ini
“lan … aku maafin aku”
“sekian lama aku menantikan jawaban ini ga , sekian lama aku
hidup dalam penderitaan ini lalu harus seperti inikah semuanya harus berakhir?
Aku hidup dalam siksa batin ga , sakiiiiit … “ bulir bulir air mata jatuh dipipiku.
“laaan … maafin aku”
**
Ini seperti tamparan bagiku . mendengar kabar yang
seharusnya tak ingin aku dengar . aku terngiang ucapan angga .
“ bima kuat ngejalanin masa masa akhirnya . kemoterapi tanpa
sepengetahuan mu . hidupnya seakan hitam tanpa mu lan , tapi bima kuat .
penyakit itu menggerogoti setiap sel sel darahnya , seakan menyerangnya dari
segala arah . bima tetap tersenyum menahan semua rasa sakitnya . menahan segala
kepahitan dalam hidupnya …”
Aku menyesal bim . menyesal melepasmu begitu saja tanpa tau
kondisi mu waktu itu . kejutan ini apakah duka yang kau berikan untuk ku?
**
Sorotan sinar mentari itu , semburatnya serta gemuruh ombak
itu .mengingatkanku lagi tentang sebuah memori memori kecil tentang aku dan
bima . bima bilang satu hal yang tak ingin dilihatnya adalah menyaksikan orang
yang disayang nya menangis karnanya . apakah ini yang bima maksud? . kenangan hanya
kenangan bukan buat diinget , bukan juga harus dibuang tapi harus disimpen yang
sesekali kita bisa membukanya . bima bilang aku harus siap , karna kalau aku
siap segalanya ada ditangan . aku sudah siap bim , dengan atau tidak bersama mu
. menyaksikan masa depan ku , harapanku , cita citaku tanpa kamu .
Seandainya kamu bilang itu semua dari dulu bim , mungkin aku
masih bisa menatapmu , menemanimu menghadapi penyakit ganas itu .
Sepi . sunyi
Hanya ada segilintir rindu dihatiku , yang harus menunggumu dilain
waktu .
Keren! Aku pikir ini benaran hahah��
BalasHapus